JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor, baik publik maupun swasta, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Langkah ini mencakup digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Digitalisasi UMKM
Hingga akhir 2023, sebanyak 27 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital, dengan target mencapai 30 juta UMKM pada tahun 2024. Digitalisasi UMKM memberikan manfaat besar seperti memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya operasional. Program ini juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan. Pendapatan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD 77 miliar, meningkat 22% dibandingkan tahun sebelumnya24.
Namun, proses digitalisasi UMKM menghadapi tantangan seperti kurangnya literasi digital dan akses terhadap teknologi. Pemerintah bersama DPR RI terus berupaya mengatasi kendala ini melalui pelatihan keterampilan digital, skema pemutihan kredit macet, dan penyediaan kemudahan perolehan Standard Nasional Indonesia (SNI)2.
SPBE sebagai Penggerak Transformasi Digital
Di sektor pemerintahan, transformasi digital difokuskan pada penguatan tata kelola melalui SPBE. Evaluasi SPBE tahun 2023 menunjukkan peningkatan indeks menjadi 2,79 dari skala 5 dengan predikat baik. Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menekankan pentingnya peningkatan kualitas penerapan SPBE untuk menciptakan layanan publik yang akuntabel dan berkualitas3.
Infrastruktur dan Kerangka Kebijakan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa percepatan transformasi digital nasional membutuhkan kerangka kerja yang komprehensif seperti Digital Economy Framework Agreement (DEFA). DEFA mencakup perdagangan digital, arus data lintas batas, perlindungan konsumen, hingga keamanan siber. Selain itu, pemerintah mengusulkan pembentukan Komite Percepatan Transformasi Digital Nasional untuk mengorkestrasi berbagai aspek transformasi digital1.
Kolaborasi Publik-Swasta
Kolaborasi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci keberhasilan transformasi digital di Indonesia. Dengan adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan jaringan 5G, perusahaan swasta dapat meningkatkan daya saing sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas akses teknologi ke seluruh pelosok negeri5.
Transformasi digital di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat daya saing nasional di kancah global. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang erat, percepatan transformasi digital diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi seluruh masyarakat.