Menkominfo Dukung Pertumbuhan Industri Pusat Data di Indonesia, Soroti Potensi Ekonomi Digital dan Kebutuhan Infrastruktur yang Memadai

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan industri pusat data di Indonesia. Dalam sebuah forum yang diadakan di Jakarta, Menkominfo menyampaikan bahwa pusat data merupakan salah satu elemen penting dalam transformasi digital yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional. Ia juga menyoroti potensi besar industri ini, yang diprediksi akan terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur digital yang handal.

Pusat Data: Pilar Transformasi Ekonomi Digital

Budi Arie menjelaskan bahwa pusat data adalah tulang punggung dari ekosistem digital yang semakin kompleks. “Di era digital ini, data adalah aset strategis. Kita harus memastikan bahwa pengelolaan data dilakukan dengan aman dan efisien melalui infrastruktur pusat data yang berkualitas,” ujarnya. Menkominfo juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi hub pusat data regional, mengingat posisi strategisnya di Asia Tenggara dan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat.

Menurut laporan Mordor Intelligence, pasar pusat data Indonesia diperkirakan akan mencapai kapasitas 0,97 ribu MW pada 2025 dan meningkat menjadi 2,11 ribu MW pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,73%. Selain itu, pendapatan dari layanan colocation diproyeksikan meningkat dari USD 675 juta pada 2025 menjadi USD 1,88 miliar pada 2030, mencerminkan tingginya permintaan akan fasilitas pusat data modern13.

Investasi dan Kolaborasi Sektor Swasta

Menkominfo mengapresiasi kontribusi sektor swasta dalam membangun infrastruktur pusat data di Indonesia. Beberapa perusahaan besar seperti PT DCI Indonesia Tbk, NTT Ltd., dan Bersama Digital Data Centres (BDDC) telah berinvestasi dalam pengembangan fasilitas berstandar tinggi, termasuk Tier 3 dan Tier 4. PT DCI Indonesia Tbk, misalnya, sedang mengembangkan fasilitas dengan kapasitas hingga 600 MW di Karawang, Jawa Barat16.

Selain itu, proyek-proyek besar seperti Nongsa Digital Park di Batam telah mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), memberikan insentif pajak bagi operator pusat data. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang beroperasi di kawasan tersebut15.

Potensi Ekonomi Digital

Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai antara USD 220 hingga USD 360 miliar pada tahun 2030, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara5. Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi teknologi seperti cloud computing, big data analytics, dan IoT (Internet of Things), yang semuanya membutuhkan dukungan infrastruktur pusat data46.

Tantangan dan Langkah Strategis

Meskipun prospek industri pusat data sangat menjanjikan, Menkominfo juga mengakui adanya tantangan seperti kebutuhan energi tinggi dan keberlanjutan lingkungan. “Kami mendorong penggunaan energi terbarukan untuk operasional pusat data guna mendukung target pengurangan emisi karbon,” kata Budi Arie. Pemerintah juga berencana memperkuat regulasi terkait keamanan data untuk memastikan perlindungan informasi sensitif14.

Selain itu, Menkominfo menekankan pentingnya pengembangan talenta digital melalui program pelatihan teknologi informasi agar tenaga kerja Indonesia siap menghadapi era transformasi digital.

Kesimpulan

Dengan dukungan pemerintah dan investasi sektor swasta yang terus meningkat, industri pusat data di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pilar utama transformasi ekonomi digital nasional. Menkominfo optimis bahwa langkah-langkah strategis ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub regional untuk layanan pusat data sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.

Melalui pengembangan infrastruktur digital yang modern dan berkelanjutan, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga menarik investasi internasional untuk mempercepat transformasi digital menuju visi Indonesia Emas 2045—sebuah masa depan di mana teknologi menjadi katalis utama bagi kemajuan bangsa